“
Bahagia itu tidak usah menunggu mati atau
menunggu berada di Surga ,
kebahagiaan disana itu sudah pasti,
carilah kebahagiaan itu didunia,
hidup
sehari hari itu harus bisa bahagia “
– Mas Tri
Begitulah
ucap mas Tri Widiyanto kepada kami. yang sedikit membuka pikiran saya tentang
konsep kebahagiaan yang di usung oleh agama lain. kita sekali - sekali memang
perlu belajar tentang suatu konsep dengan agama lain terutama budha. pada
kesempatan ini saya berterima kasih sekali kepada Bapak Burdah Selaku Dosen
pengampu mata kuliah Sejarah Agama - agama, Atas tugas yang sangat bermanfaat
ini.
Pada kesempatan ini saya
melakukan wawancara tidal hanya sekali bersama kelompok melainkan bersama
kelompok lain agar referensi saya menjadi banyak. wawancara pertama saya
lakukan bersama kelompok dari kelas yang berbeda. wawancara itu kami lakukan
malam hari dengan narasumber kita yakni bikku Agus Suwung Dari Vihara do daerah
Katamso, Yogyakarta. dan wawancara kedua saya laksanakan dengan kelompok saya
sendiri. wawancara yang cukup lama dengan narasumber mas Tri Widiyanto atau yang
lebih akrab kami panggil mas Tri.
Pak , agama
budha sendiri itu apa sih menurut pak agus ?
Jika kalian bertanya tentang apa itu Budha, masing - masing dari kami pasti akan mempunyai jawaban yang berbeda beda. sama seperti halnya saya bertanya kepada masing - masing kalian tentang apa itu islam. jadi begini budha itu inti ajaranya terbagi menjadi tiga. 1) Psikologis atau pemikiran kita dalam memikirkan alam dan diri kita 2) psikoterapi atau penerapan dari hasil berfikir kita tadi. dan dimana 2 aspek ini ( Psikokigis dan psikoterapi ) kita sering sebut Meditasi. 3) agama atau aktivitas publik seperti Ritual sembahyang dan lain sebagainya.
Dalam konsep
ini kita bisa mengetahui bahwa budha bukan hanya sekedar agama , melainkan
ajaran yang di bawa oleh Sidharta Gautama ketika menjadi Budha. dalam ajaranya
kita di ajatkan untuk berusaha bahagia dalam berbagai kondisi. atau bagaimana
cara kita melepaskan diri dari penderitaan dan menuju ke kebahagiaan.
Penderitaan
yang dimaksud yakni sebuah peekara kecil yang membuat hari hari kita menjadi
gelisah. seperti yang mas tri contohkan ketika kamu menginginkan sesuatu dalam
fikiranmu dan itu belum terwujud itu adalah penderitaan.dan bikku agus menjelaskan penderitaan yang
sangat lebih sederhana, yaitu ketika kita duduk selama setengah jam dam tidak
melakukan apa - apa itu merupakan penderitaan. saat menonton televisi dan
melihat channel tidak ada yang bagus kemudian kita mengganti chanel tersebut
dengan channel yang lain. atau saat kita sedang makan dan kita ingin minum
tetapi letak galon berada di dapur sehingga kita harus berjalan ke dapur dulu
untuk mengambilnya. itu semua merupakan penderitaan yang sering kita alami.
keadaan dimana kita tidak merasa puas itu adalah penderitaan
Penderitaan
itu bukan hanya hal hal yang kasat mata dan besar dampaknya. tetapi suatu hal
dalam keseharian yang mengganggu pikiran dan hati kita. dalam budha di ajarkan
bagaimana cara kita bisa merasakan kebahagiaan , ketenangan dan kesejukan dalam
hati dan fikiran, yakni dengan cara melatih psikologis dan psikoterapi kita
atau bahasa sederhananya Meditasi agar lebih peka. adapun tujuan meditasi itu
sendiri yaitu untuk media latihan kita dalam meluaskan hati bukan menguatkan.
Meluaskan
yang dimaksud adalah membuat hati kita menjadi semakin luas atau memperluas
ruang di dalam hati agar kita bisa lebih peka ketika penderitaan itu muncul.
jika hati kita luas maka akan lebih membuat kita tenang dalam menghadapi
penderitaan yang muncul secara bertubi - tubi.
Meditasi juga
merupakan amalan atau terapan dari risalah Shidharta Gautama ( tripitaka ) yang di tulis oleh murid -
muridnya. tripitaka yang berarti 3 keranjang, bagi umat non budha banyak
mengtakan bahwa tripitaka adalah kitab
agama budha. sepeti kebnyakan kitab yang dimuliakan oleh agama apapun. tetapi
kenyataan itu ternyata dibantah oleh bikku agus dan Mas Tri widiyanto ( Mas Tri
).
Tripitaka merupakan
kumpulan risalah risalah yang yang ditulis oleh murid murid ajaran budha yang kemudian dikumpulkan dan dipilah -
pilah hingga menjadi tripitaka.. itulah yang menyebabkan tripitaka menjadi
sangat banyak.
dalam
wawancara ini saya sangat - sangat merasa gembira . karena mendapatkan ilmu
yang sangat berguna.. bukan hanya ilmu tetapi juga resep tentang kebahagiaan.
saya rasa diskusi serta wawancara ini sangatlah perlu dilakukan untuk
meluruskan kehidupan dalam toleransi beragama . agar umat itu tidak selalu
mencari kesalahan dan perbedaan dari agama lain . tapi lebih untuk mencari
persamaan agar terjalinnya keamanan dalam toleransi beragama.
Yogyakarta, 02 April 2014
Label: Tugas Kuliah
Posting Komentar